Rabu, 28 November 2007

K3 LISTRIK

PENDAHULUAN

Listrik adalah gabungan antara ion dalam suatu yang mengalir akibat adanya beda potensial. Listrik itu dihasilkan karena adanya kontak dan pemisahan dua material. Sebagian industri menggunakan listrik dengan jumlah besar untuk menjalankan perlatan dan penerangan. Listrik, kabel listrik, dan peralatan listrik dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan.
Menurut teori Fisika modern, materi terdiri atas atom-atom. Struktur dasar suatu atom tersusun atas inti atom dan kulit atom. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan, sedangkan kulit atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Dalam keadaan normal/stabil, atom tidak bermuatan. Akan tetapi dengan adanya energi eksitasi atom, sebuah atom dapat kehilangan atau ketambahan elektron sehingga atom menjadi bermuatan positif atau negatif. Inilah yang dinamakan benda menjadi berpotensial listrik. Semakin banyak elektron yang berpindah dalam suatu atom berarti semakin besar potensial listrik yang dipunyainya. Jika 2 benda yang berbeda potensial listriknya dihubungkan dengan sebuah penghantar/konduktor maka terjadilah arus listrik, dan kita tahu bahwa manusia merupakan salah satu penghantar yang baik.
Pada saat ini kebanyakan peralatan menggunakan listrik, mulai dari sekala rumah tanga, kantor, dan perusahaan, karena energi listrik dianggap paling mudah penggunaannya dan praktis. Perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar bila ada pemadaman arus listrik, untuk perlindungan terhadap bahaya yang mematikan pada aliran listrik yang berada di dalam air, di sekitar kolam, sumber air mineral, dan bak mandi panas.

Namun di balik mudah dan praktis tadi listrik menyimpan bahaya yang sangat besar, banyak kejadian yang sudah dialami beberapa orang akibat dari aliran listrik, untuk itu perlu diadakan pedoman dan pemahan akan bahaya yang di timbulkan oleh listrik.
BAHAYA LISTRIK
Efek samping akibat aliran listrik
· Membakar
· Kerusakan mata
· Hilangnya sebagian fungsi anggota badan
· Ketakutan mengenai kematian seperti kebingungan dan pingsan
· Luka disebabkan oleh goncangan itu (Sebagai contoh, jatuh dari tangga atau terbentur oleh mesin bergerak).
Hal-hal yang harus dilaksakan untuk mejaga dari bahaya listrik meliputi berbagai hal yang sekecil apapun, harus dilakukan. Kebutuhan ini meliputi :
· Melindungi hantaran perluasan dan kabel kenyal dari kerusakan
· Menggunakan saklar utama, juga mengenal residual current devices (RCDs), didalam situasi tertentu
· Memeriksa, pengujian dan penandaan perlengkapan listrik secara reguler
· Pemindahan dari layanan peralatan rusak
· Mengganti saklar utama jika tidak bekerja dengan baik
· Tidak menggunakan pendukung dan adaptor untuk lakukan pekerjaan tertentu.
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA LISTRIK
Beberapa hal yang harus kita cegah agar tidak terjadi bahaya listrik, antara lain:
a. Kabel, Stop-kontak dan Peralatan Listrik
1. Kabel yang terbuka atau rusak harus segera diganti dan ditutupi.
2. Batang-batang berlistrik pada kontak sekring harus diberi penutup.
3. Kotak simpul dan stop kontak harus diberi penutup.
4. Peralatan yang dialiri listrik atau bagian logam dari alat tersebut harus diberi ground.
5. Peralatan yang rusak harus diganti.
6. Semua peralatan elektronik harus dilindungi dari kerusakan fisik.
7. Peralatan elektronik yang berada ditempat lembab dan basah harus mendapat perlindungan khusus.
8. Daya pada sirkuit tidak boleh terlalu besar dan melebihi kapasitas.
9. Pemasangan jaringan kabel pada stop kontak harus benar, sehingga polaritas tidak terbalik antara kawat ground dan kawat netral.
10. Semua kabel stop kontak harus mempunyai ground.
11. Semua peralatan tangan listrik harus diberi ground dan semua logam pembungkusnya tidak boleh dialiri lisatrik.
b. Panel Listrik
1. Harus ditandai dengan kapasitas voltase dan arusnya.
2. Semua sekering harus ditandai dengan tujuan dan ditandai posisi nyala dan mati.
3. Semua kotak sekering harus mempunyai tempat terbuka paling sedikit 92 cm di muka 17 cm di samping kanan dan kirinya.
c. Kabel Elastis
1. Kabel elastis(seperti kabel pemanjang) tidak bisa menggantikan kabel permanen, karena akbel elastis dan mengakibatkan sengatan listrik, kepanasan dan menyebabkan kebakaran atau menyebabkan tersandung.
2. Kabel elastis tidak bisa ditembuskan ke dinding, pintu atau atap
3. Kabel elatis tidak bisa disemen ke dinding atau dipasang di langit-langit.
4. Kabel elastis harus diperiksa secara periodik agar sobekan dan kerusakan dapat segera dideteksi dan diganti bila perlu.
5. Kabel elastis harus mempunyai peredam regangan pada simpul atau peralatan untuk menghindari kerusakan pada kabel dan membuat kabel bermuatan listrik di dalamnya terbuka.
d. Tempat penyimpanan di sekitar peralatan elektronik dan sambungan listrik:
1. Di daerah tersebut tidak boleh ada tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar.
2. Semua peralatan yang menggunakan tegangan tinggi (diatas 600 volt) harus ditandai.
Selain itu menggunakan peralatan berlistrik yang tepat amatlah penting jika lingkungan kerja mengandung bahan yang mudah terbakar atau meledak, karena bunga api atau peralatan yang terlalu panas dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan. Untuk tempat-tempat yang berbahaya harus digunakan peralatan elektronik yang didesain khusus sehingga lebih aman dan tidak menghasilkan bunga api.
Ada enam kelas lokasi bahaya dimana peralatan yang didesain khusus digunakan, yakni:
1. Kelas I(divisi 1): udara di ruangan tersebut mengandung gas atau uap yang mudah terbakar
2. Kelas I(divisi 2): di ruangan terdapat cairan yang mudah terbakar atau menggunakan gas mudah terbakar di dalam tangki.
3. Kelas II(divisi 1): udara di ruangan mengandung debu dari bahan yang mudah terbakar pada kondisi normal.
4. Kelas II(divisi 2): udara di ruangan mengandung debu dari bahan yang mudah terbakar pada kondisi tertentu.
5. Kelas III(divisi 1): di ruangan terdapat serat dari bahan yang mudah terbakar (yang bisa berterbangan) yang dipakai dalam produksi.
6. Kelas III(divisi 2): di ruangan disimpan serat dari bahan yang mudah terbakar.
Jika kondisi ruangan seperti digambarkan ada dalam pabrik, peralatan berlistrik termasuk sistem penerangan yang aman harus digunakan. Ada berbagai peralatan yang didesain khusus untuk digunakan pada setiap ruangan.

Jumat, 23 November 2007

PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PERMASALANNYA

Pendidikan kejuruan diharapkan mampu menyelesaikan masalah pengangguran dari tamatan sekolah menengah atas, karena materi praktek sekitar 60% sedang teori 40%, Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan "meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional".
Pendidikan kejuruan di indonesia saat ini lagi di kembangkang secara besar besaran mulai dari pelosok desa hingga perkotaan, semua berlomba-lomba membuka pendidikan kejuruan, entah hanya untuk menaikkan pamor dari lembaga tertentu atau ingin mengharapkan hasil yang banyak, tapi itu semua tergantung niatan dari individu pengelola.

Dengan dibukanya pendidikan kejuruan pada beberapa daerah, SMK membuka program studi yang dianggap lagi banyak peminatnya, seperti program keahlian Mesin Otomotif dan Komputer, diluar dugaan peminat dari prgram keahlian tersebut banyak peminanatnya pada tahun ajaran baru.

Sejalan dengan proses belajar mengajar sekolah sedikit demi sedikit membenahi kekurangnya diantaranya, (1) kurangnya tenaga pengajar di semua bidang keilmuan (2) kurangnya fasilitas lab atau bengkel, (3) Mencari tempat magang para siswanya, (4) Mencari peluang untuk lulusannya.

Dari beberapa SMK yang kekurangan tenaga pengajarnya biasanya mengambil tenaga pengajar dari tenaga yang bukan bidang keahliannya, walaupun sipengajar pada saat wawancara menyatakan bisa dan siap belajar sambil mengajar, pada beberapa pengajar ada yang dari praktisi dalam suatu bidang ilmunya atau dari sekedar bisa di bidang ilmu itu sehingga mengajar sambil belajar.

Melihat dari kurangnya tenaga pengajar pada bidang keilmuan, beberapa pengajar yang sesuai dengan bidangnya, bisa mengajar sampai lebih dari dua SMK, sehingga pada waktu datang kesekolah yang terakhir kondisi payah dan capek, berakibat pada proses mengajarnya, karena guru orang yang sangat berkuasa dikelas maka siswa disuruh mencatat atau belajar sendiri.

Masalah yang kedua kurnya fasilitas lab, bangkel, pada jurusan teknik komputer dan jaringan pada program studi ini sangat banyak peminatnya sehingga salah satu sekolah bisa menanpung dalam satu kelasnya empat puluh (40) siswa kalau pada kelas satu ada empat kelas dan kelas dua tiga kelas dan kelas tiga dua kelas maka kapan dan berapa jam kesempatan tiap siswa bisa mengoperasikan kompueter pada lab nya.

Pada jurusan budidaya ikan, kelas satu ada dua puluh lima (25) siswa dan kelsa dua ada 30 siswa sedang kelas tiga ada enam puluh siswa yang dibagi menjadi dua kelas, sedang sekolahan hanya punya kolam empat ukuran (1.5 m x 2.5 m), maka kapan siswa akan bisa komsentrasi belajar membudidayakan ikannya?